Pada postingan kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk sedikit merenung tentang seorang yang sangat mulia didalam kehidupan kita. Siapa lagi kalau bukan orang tua kita, terutama IBU kita. Yuk kita merenung sebentar aja kok, cuma tiga menitan paling. Bisa kan ya? Masa kalah sama galau. Galau aja bisa sampe berhari-hari, hehehe..
Berdoa dulu ;
“Ya Rabb kami,
ampunilah kami dan kedua orang tua kami,
Dan sayangilah mereka
sebagaimana mereka menyayangi kami sewaktu kami masih kecil”
Saat
kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu. Sebagai balasannya, kau
menangis sepanjang malam.
Saat
kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana caranya berjalan. Sebagai
balasannya, kau kabur saat dia memanggilnya.
Saat
kau berumur 3 tahun, memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang. Sebagai
balasannya, kau buang piring berisi maka,nan ke lantai.
Saat
kau berumur 4 tahun, dia membelikanmu pensil warna. Sebagai balasannya, kau
coret-coret dinding rumah dan meja makan.
Saat
kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang indah dan mahal.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan Lumpur dekat
rumah.
Saat
kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursur pianomu. Sebagai
balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.
Saat
kau berumur 11 tahun, dia mengantarmu danteman-temanmupergi ke bioskop. Sebagai
balasannya, kau minta dia duduk dibarisan lain.
Saat
kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya kempingmuselama sebulan liburan.
Sebagai balasannya, kau tak pernah menelfonnya.
Saat
kau berumur 17 tahun, dia sedang
menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop
semalaman.
Saat
kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus
pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu
gerbang agar kau tidak malu didepan teman-temanmu.
Saat
kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu
dimasa depan. Sebagai balasannya, kau katakana,” Aku tidak ingin seperti ibu.”
Saat
kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu satu 1 furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat
kau berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu. Sebagai
balasannya, kau pindah kekota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat
kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu.
Sebagai balasannya, kau katakana padanya,” Bu, sekarang jamannya sudah beda!”
Saat
kau berumur 40 tahun, dia menelpon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah
satu kerabatnya. Sebagai balasannya, kau menjawab,” Saya sibuk sekali dan nggak
ada waktu.”
Saat
kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negative orang tua yang menumpang
tinggal dirumah anak-anaknya.
Dan
hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat
banyak hal yang belum kau lakukan untuknya dan betapa banyaknya kesalahan yang
pernah kau perbuat padanya. Perasaan bersalah dating menghantam HATI-mu
bagaikan pali godam, tanpa akhir.
* JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN
KASIH SAYANGMU LEBIH
DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI. DAN JIKA BELIAU SUDAH
TIADA, INGATLAH KASIH
SAYANG DAN CINTANYA
YANG TULUS TANPA
SYARAT
KEPADAMU *
Semuanya
belum terlambat jika kita sebagai anaknya mau untuk memperbaikinya.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar. ^,^
Terima Kasih Atas Kunjungannya di Blog Ini, Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya