Meminta Maaf atau Memberi Maaf

Pada postingan kali ini saya ingin berbagi tentang mana yang lebih penting, Meminta Maaf atau Memberi Maaf. Bicara soal penting atau tidaknya, sebenarnya dua-duanya sangat penting dan mulia. Sudah menjadi kodrat bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak pernah berbuat salah. Sekecil apapun itu, baik disengaja ataupun tidak, semua pasti pernah berbuat salah. Justru yang nggak pernah salah itulah manusia yang sedang 'salah' (tepatnya salah obat,hehehe). Maka dari itu ada istilah yang dinamakan memaafkan dan meminta maaf. Kira-kira mana yang lebih mulia? Ayo yang bisa jawab saya doain cepet dapet jodoh dan murah rejeki, hhehehe. 

Pernahkah temen-temen mendengar pasangan yang sedang berantem dan yang satunya mengucapkan kalimat ini,"Ahh, kamu tuh kerjaannya minta maaf terus tapi nggak pernah berubah, selalu ngulangin lagi. Aku tuh bosen maafin kamu." (jangan lupa pake adegan malingin muka dan mulut manyun, hehehe). Sebenarnya dari situ sudah terdapat jawaban, mana yang kira-kira lebih baik, meminta maaf atau memberi maaf. 

Sudah sepatutnya kita sebagai makhluk yang tak luput dari salah dan lupa, menyadari semua kesalahan yang kita lakukan. Salah satu cara terbaiknya adalah dengan cara meminta maaf kepada orang yang pernah kita sakiti. Bagaimanapun caranya, orang yang berani mengakui kesalahannya akan merasakan damainya hati, terlebih ketika kesalahan kita dimaafkan orang yang sudah kita sakiti. 

Tapi tahukah kamu kalau ternyata yang lebih mulia adalah Memberi Maaf? Kenapa?

Sebenarnya dari dialog berantemnya pasangan diatas sudah jelas kalau memberikan maaf adalah perbuatan yang lebih penting daripada meminta maaf. Tapi tunggu, saya bicara seperti ini bukan berarti meminta maaf tidak penting. Penting, hanya memang posisi MEMBERIKAN maaf jauh LEBIH SULIT daripada meminta maaf.

Dalam kondisi seseorang sudah berlaku salah, seharusnya seseorang tidak mengalami kesulitan dalam hal meminta maaf. Terlepas dari apakah nanti kesalahan itu dimaafkan atau tidak, orang cenderung lebih mudah meminta maaf ketimbang memberi maaf. Bahkan ada yang menganggap meminta maaf itu hanya sebagai formalitas belaka, sekedar mengakui kesalahannya saat itu, setelah itu ada yang mengulangi perbuatannya itu lagi, kemudian minta maaf lagi, terus berulang.

Seseorang yang ingin meminta maaf hanya mempertimbangkan sedikit alasan, seperti "Kalau nggak minta maaf, gue nggak bisa main lagi sama dia." "Kalau gue nggak minta maaf, gue nggak bakal dijajanin lagi sama dia." Atau singkatnya orang yang ingin meminta maaf hanya mempertimbangkan faktor "akibat dari apabila dia tidak minta maaf".

Lalu mengapa memberi maaf jauh lebih penting?

Pernah nggak temen-temen nggak dimaafin sama orang? Udah berkali-kali minta maaf tapi nggak dimaafin terus? kasian deh loe..hehe bercanda. Ya karena memang memberikan maaf itu tidak mudah. Seorang yang telah merasa dirinya disakiti harus mempertimbangkan banyak hal, terutama masalah PERASAAN dan masalah inilah yang menjadi faktor utama seseorang sulit memberikan maafnya. 

Orang yang sudah disakiti cenderung menganggap bahwa dia yang menyakitinya akan terus melakukan hal itu untuk kedepannya. Makanya saat kita merasa disakiti, kemudian orang itu meminta maaf, kita akan berpikir,"Kalau gue maafin, dia bakal ngulangin nggak ya?" "Kalau gue maafin, apa hubungan ini akan bisa kayak dulu?" "Gue udah terlanjur sakit hati." "Nyokap emang udah nggak setuin gue sama dia setelah kejadian itu." "Gue jadi trauma gara-gara dia begitu." Semua jadi satu dan hasilnya TIADA MAAF BAGIMU, hehehe. Maka dari itu MEMBERI MAAF jauh lebih sulit dari meminta maaf.

Gimana dengan teman-teman, apakah merasakah hal yang sama (sulit MEMBERI MAAF)? Kalau ada yang kurang setuju, saya minta maaf ya, hehehehe

Semoga bermanfaat,

Regards,

Tweet